Detail List Data Hak Cipta LPPM UWHS

Tanggal Pengajuan
2018-12-06
No Aplikasi
EC00201857607
No Sertifikat
127307
Nama
Priharyanti Wulandari, Menik Kustriyani, Khusnul Aini
Prodi
Sub Jenis
Laporan Penelitian
Judul
Perbedaan Teknik Breast Care dan Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu Post Partum
Uraian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan produksi ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Penurunan produksi ASI dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI, sehingga menyebabkan ASI tidak segera keluar setelah melahirkan, bayi kesulitan dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang. Breast care adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan melakukan pemijatan pada payudara, yang bertujuan untuk melancarkan sirkulasi dan mencegah tersumbatnya aliran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI serta menghindari terjadinya pembengkakan dan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar tidak mudah terkena infeksi. Sedangkan teknik lain yang dapat meningkatkan produksi ASI yaitu dengan pijat oksitosin. Pijat oksitsin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down, selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsangn pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan teknik breast care dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, yaitu perawat selaku promotor dan care giver kesehatan mampu memahami metode alternatif yang dapat digunakan dalam menangangi masalah menyusui terutama produksi ASI bagi ibu post partum agar dapat memberikan ASI secara berkualitas kepada bayinya. Sedangkan target khusus yang ingin dicapai yaitu usaha yang intensif untuk membantu ibu post partum supaya dapat menyusui bayinya, salah satunya dengan memberikan teknik breast care dan pijat oksitosin yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI dan memeperlancar pengeluaran ASI, selain itu menggalakkan ASI eksklusif sehingga seluruh ibu post partum atau ibu setelah melahirkan dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai usia enam bulan tanpa diberikan susu formula atau makanan pendamping ASI dan merekomendasikan teknik ini kepada seluruh pelayanan kesehatan terutama yang menangani persalinan dan ibu post partum atau ibu setelah melahirkan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian yaitu non-equivalent control group design yaitu untuk melihat perbedaan jumlah produksi ASI pada masing-masing kelompok responden yang diberikan intervensi breast care dan kelompok yang diberikan pijat oksitosin sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini teknik breast care dan pijat oksitosin dilakukan sesuai pedoman selama tiga hari sebanyak dua kali/hari pada hari pertama sampai ketiga setelah melahirkan. Uji analisis yang digunakan yaitu uji Mann Whitney Test karena data berdistribusi tidak normal, uji ini untuk mengetahui perbedaan teknik breast care dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum. Produksi ASI pada ibu post partum dilihat melalui lembar observasi untuk mengukur jumlah produksi ASI ibu post partum pada kelompok breast care dibandingkan dengan produksi ASI pada kelompok pijat oksitosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata berulang yang signifikan antara produksi ASI setelah perlakuan pertama, kedua dan ketiga pada kelompok breast care dan kelompok pijat oksitosin (p-value=0,000). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan perlakuan sebanyak tiga kali terdapat perbedaan produksi ASI ibu post partum pada perlakuan kedua dan ketiga pada kelompok breast care dan kelompok pijat oksitosin dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan breast care dengan pijat oksitosin menunjukkan bahwa pijat oksitosin lebih efektif daripada breast care dalam meningkatkan produksi ASI ibu post partum. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diberikan: diharapkan perawat selalu mempromosikan manfaat dan pentingnya ASI eksklusif pada ibu post partum dengan cara memberikan pelatihan atau mengajarkan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum seperti melakukan perawatan payudara (breast care) dan pijat oksitosin yang sangat banyak manfaatnya dalam proses produksi dan pemberian ASI pada ibu post partum.
Sertifikat